Pages

Sabtu, 20 September 2014

Nikah Muda, Siapa Takut !!!

Nikah muda, siapa takut !

Masa muda adalah masa yang paling indah, karena di masa itu kita bebas melakukan apa saja menurut kemauan kita. Kata itu yang masih saya ingat dari mulut beberapa teman-teman SMA dan teman kerja saya. Mereka sangat bebas dalam segala hal. Mulai dari free smoking, free drugs, sampai free sex. Yaahh itulah beberapa hal yang terlalu bebas yang telah dilakukan oleh teman-teman saya.

Bebas itu ada ketentuannya, tidak bebas seenak kelakuan kita. Negara kita saja negara hukum, so pasti banyak aturan dalam setiap lini. Semua itu tergantung pribadi kita dalam menyikapi semua aturan yang ada. Meskipun tidak semua aturan itu sesuai logika, baik aturan dari masyarakat, maupun dari negara. Yang pasti kita sebagai warga yang baik harus selalu patuh terhadap hukum positif.

Karena terlalu bebas, anak muda paling malas kalau diajak berfikir jauh ke depan. Apalagi masalah pernikahan. Mengapa demikian? itu semua karena mereka beranggapan bahwa urusan nikah itu nanti kalau mereka sudah menginjak usia tidak muda lagi. Nikah muda itu udik, terlalu kuno, nggak cocok bagi anak muda jaman sekarang. Itulah beribu alasan yang mereka lontarkan. Pada saatnya mereka akan kemakan omongannya, kok bisa? Anak muda yang bebas kebanyakan juga akan mengalami nikah muda. Sok tau? Coba bayangkan kalau mereka melakukan free sex, so apa yang terjadi? Ha*il kan? ujung-ujungnya apa, mereka ke pelaminan juga untuk menutupi kalau mereka sudah ha*il.

Anak muda sekarang, harus bisa membawa diri. Harus bisa membentengi diri dengan Iman keyakinan. Karena kalau mereka mempunyai benteng iman yang kuat mereka tidak akan dengan mudahnya melakukan segala sesuatu yang bebas. Mereka akan lebih memikirkan segala sesuatu yang mereka katakan dan mereka perbuat. So, buka mata fikir kalian. Kembalilah ke jalan Tuhan. Karena hanya pada Dialah tempat kita kembali, dan hanya Dialah yang membuat kita berada disini untuk tetap mengabdi padaNya.

Mengenai Nikah Muda, saya mendapat pencerahan dari nenek saya. Di masa nenek saya, nikah muda itu sudah hal biasa. Orangtua nenek saya sangat peduli dengan anak-anaknya, saking pedulinya mereka sangat menentukan bibit, bebet, dan bobot dari calon anaknya. Tidak ada istilah pacaran, tunangan atau apalah pengikat sebelum nikah. Yang penting kalau anak putri mereka sudah dewasa dia sudah harus nikah. Dewasanya jaman nenek saya itu 16 tahun. Beda banget sama dewasa jaman sekarang.

Banyak yang beranggapan kalau nikah muda itu akan dapat banyak masalah apalagi mendapat penyakit dari rahim. Nenek saya sampai sebelum akhir hayatnya, tidak pernah mengalami penyakit-penyakit tersebut (baca : kanker serviks) malah nenek saya berhasil melahikan anak-anaknya secara normal sebanyak 7 anak. Selama kita percaya hanya Tuhanlah pemilik segala sesuatu di muka bumi ini, maka kita akan percaya kalau penyakit yang kita takuti pasti ada penyebab dan jalan keluarnya.

Nenek saya tidak takut dengan banyak anak, tidak seperti anak muda saat ini. Embel-embel pemerintah yang bilang 2 anak cukup yang sudah memasuki otak masyarakat kita. Sekarang logikanya gini, kalau kita K* sama saja kita membunuh jutaan sperma di rahim. Apakah kita mau menolak pemberian mulia dari Tuhan? Jadi nikmati pemberian Tuhan. Setiap anak mempunyai rejeki masing-masing kok.

Satu yang sangat membuat saya kagum pada nenek saya. Waktu itu nenek saya berusia 16 tahun dan menikah dengan pria yang berusia 60 tahun yang sudah beristri. Saya terus bertanya, kenapa nenek saya mau nikah dengan pria tersebut? Jawabannya sangat simple "Tuhan telah memberi kepercayaan pada pria tersebut untuk menikahi nenek, dan nenek hargai kepercayaan tersebut" tanpa bertanya kembali aku langsung terpukau dengan jawaban nenek. "Toh, Kakek kamu sangat arif dalam menyikapi segala hal, kamu pernah merasakan kearifannya Kakek kan?" memang benar saat jodoh kita sudah didepan mata, kita bisa menolak hal itu.

Kakek saya bukan pejahat kelam*n yang suka menikah lebih dari satu wanita. Kakek saya bukan pria hidung belang yang suka memainkan hasratnya demi sebuah kata s*x seperti pria hidung belang di luar sana. Banyak pelajaran yang saya dapat dari Nenek dan Kakek. Satu jawaban yang bikin saya terenyuh. Kakek menikahi Nenek karena nenek adalah wanita terbaik dari banyaknya wanita yang ada disekitar Kakek. Nenek adalah wanita anggun dengan segala keberaniannya. Dan karena Kakek adalah seorang yang sangat dihormati di eranya, dan perlu pengamanan lebih. Setelah mendapatkan sebuah jawaban dari sekitarnya, Kakek memperistri Nenek yang merupakan anak dari seorang ajudan yang hebat di era tersebut.

Nenek menjadi wanita pilihan diantara wanita yang ada saat itu, Kakek tidak sembarangan memilih. Karena Kakek membutuhkan banyak generasi penerusnya kelak, Kakek melihat hal itu ada di Nenek. Dengan usia yang sudah matang, Nenek pasti bisa memberikan generasi penerus yang sangat membanggakan. Meskipun dalam perjalanannya, Nenek harus lebih bisa memantaskan diri. Karena, istri pertama Kakek adalah orang yang sangat berpendidikan, yang telah melahirkan gebrakan-gebrakan baru dalam hal pendidikan.

Sungguh, saya kagum dengan Kakek, Nenek dan Nenek saya yang satunya. Beliau-beliau adalah sumber inspirasi saya. Pengalaman hidup mereka yang membuat saya tegar dalam menjalani hidup ini. Nasehat beliau yang mampu membuat saya terus berjalan sesuai kehendak dari Tuhan. Dan karena beliau semua saya siap untuk mengatakan, “Nikah muda, siapa takut!”


                                                                                                @for MC thanks, you make me inspired you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger

Pengikut