Pernikahan beda agama
Setelah
banyaknya hal yang mendiskriminasikan orang bawah, dan lebih menghormati orang
berduit. Sekarang agama yang jadi perdebatan, khususnya dalam hal pernikahan.
Dari pihak putih mengatakan bahwa kalau
menikah bukan dengan sesama agamanya sama dengan berzina. Sedangkan dari
pihak hitam mengatakan tidak ada
peraturan mengenai hal itu, tidak sama agama tidak menjadi halangan untuk
menikah.
Semua
itu tergantung pandangan masing-masing yangmenilai dan menjalankan. Kalau kita
lebih berpandangan jauh tanpa skeptic dengan satu hal maka sebenarnya kita
lebih terbuka pemikiran kita tanpa menghilangkan perbedaan. Bukankah pelangi
itu indah meskipun banyak warna yang menghiasinya. Setidaknya dengan perbedaan
itu mereka lebih memahami akan makna pernikahan yang menjadi sesuatu yang beda
itu terikat dalam satu pernikahan.
Bukan
hanya itu permasalahannya, agama menjadi salah satu penyebabnya. Setiap agama
punya pandangan tersendiri? Kira-kira mana yang benar guys? Mari kita cari tahu
dulu apa sih makna dari agama itu?. secara bahasa agama itu terdiri dari 2 suku
kata yaitu a dan gama. A adalah tidak, sedangkan Gama adalah tidak berpecah
belah. Agama itu dari mana sih guys? Apakah Tuhan memiliki agama? Atau agama
itu bikinan manusia sendiri?
Semua
makhluk di alam semesta ini merupakan ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Dalam
mencipta Tuhan memiliki aturan, system untuk mengatur ciptaanNya. Coba kita
lihat rotasi bumi, pernahkan mereka melanggar aturan dari rotasi bumi sedikit
pun? Pernahkah kalian melihat siang dan malam? Kalau kita perhatikan itu semua
ada system yang mengatur, tidak mungkin mereka bekerja tanpa adanya aturan atau
perintah. Terus apa hubungannya dengan agama? Aturan atau system hukum itu
disebut dengan dien. Namun kebanyakan orang khususnya si putih menyebutnya
dengan agama atau kepercayaan menurut mereka.
Aslinya
manusia tidak perlu bngung-bingung membikin aturan menurut kacamata mereka.
Yang perlu mereka lakukan adalah menjalan system aturan, menurut aturan Tuhan
Yang Maha Esa. Toh agama-agama yang ada saat ini adalah bikinan manusia sendiri
dengan hukum yang mengikat adalaha buatan manusia sendiri. So, bukankah kodrat
dari manusia adalah diciptakan secara berpasangan. Kalau itu sudah kodrat
seharusnya para putih dan hitam tidak perlu terlalu memusingkan apa yang harus
dilakukan. Apakah harus menikah dengan sesama agama, ataukah harus berbeda
agama.
Ingat,
apa yang sudah dipersatukan oleh manusia tidak bisa dipisahkan oleh
manusia.
Negara hanya mengatur undang-undang pada waktu nihak di hari H tersebut. Yang
menjadi krusial adalah tantangan setelah menjalani pernikahan tersebut. Banyak
tantangan, ujian, suka, duka yang dihadapai dan itu adalah keindahan dari
pernikah baik beda ataupun sama. Dengan adanya perbedaan itu keluarga akan belajar
cara meredam eg masing-masing dan saling menghargai antar sesama. Ingatlah
bahwa Tuhan itu satu. Bhinneka Tunggal Ika Tan Hama Darma Mangrua. Berbeda-beda
tetapi tetap satu, tidak ada kebenaran yang mendua. Kebenaran yang hanya datang
dari Tuan Semesta Alam, Tuhan yang Maha Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar