Pages

Sabtu, 06 September 2014

Pernikahan beda agama

Pernikahan beda agama

Setelah banyaknya hal yang mendiskriminasikan orang bawah, dan lebih menghormati orang berduit. Sekarang agama yang jadi perdebatan, khususnya dalam hal pernikahan. Dari pihak putih mengatakan bahwa kalau menikah bukan dengan sesama agamanya sama dengan berzina. Sedangkan dari pihak hitam mengatakan tidak ada peraturan mengenai hal itu, tidak sama agama tidak menjadi halangan untuk menikah.

Semua itu tergantung pandangan masing-masing yangmenilai dan menjalankan. Kalau kita lebih berpandangan jauh tanpa skeptic dengan satu hal maka sebenarnya kita lebih terbuka pemikiran kita tanpa menghilangkan perbedaan. Bukankah pelangi itu indah meskipun banyak warna yang menghiasinya. Setidaknya dengan perbedaan itu mereka lebih memahami akan makna pernikahan yang menjadi sesuatu yang beda itu terikat dalam satu pernikahan.

Bukan hanya itu permasalahannya, agama menjadi salah satu penyebabnya. Setiap agama punya pandangan tersendiri? Kira-kira mana yang benar guys? Mari kita cari tahu dulu apa sih makna dari agama itu?. secara bahasa agama itu terdiri dari 2 suku kata yaitu a dan gama. A adalah tidak, sedangkan Gama adalah tidak berpecah belah. Agama itu dari mana sih guys? Apakah Tuhan memiliki agama? Atau agama itu bikinan manusia sendiri?

Semua makhluk di alam semesta ini merupakan ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Dalam mencipta Tuhan memiliki aturan, system untuk mengatur ciptaanNya. Coba kita lihat rotasi bumi, pernahkan mereka melanggar aturan dari rotasi bumi sedikit pun? Pernahkah kalian melihat siang dan malam? Kalau kita perhatikan itu semua ada system yang mengatur, tidak mungkin mereka bekerja tanpa adanya aturan atau perintah. Terus apa hubungannya dengan agama? Aturan atau system hukum itu disebut dengan dien. Namun kebanyakan orang khususnya si putih menyebutnya dengan agama atau kepercayaan menurut mereka.

Aslinya manusia tidak perlu bngung-bingung membikin aturan menurut kacamata mereka. Yang perlu mereka lakukan adalah menjalan system aturan, menurut aturan Tuhan Yang Maha Esa. Toh agama-agama yang ada saat ini adalah bikinan manusia sendiri dengan hukum yang mengikat adalaha buatan manusia sendiri. So, bukankah kodrat dari manusia adalah diciptakan secara berpasangan. Kalau itu sudah kodrat seharusnya para putih dan hitam tidak perlu terlalu memusingkan apa yang harus dilakukan. Apakah harus menikah dengan sesama agama, ataukah harus berbeda agama.


Ingat, apa yang sudah dipersatukan oleh manusia tidak bisa dipisahkan oleh 
manusia. Negara hanya mengatur undang-undang pada waktu nihak di hari H tersebut. Yang menjadi krusial adalah tantangan setelah menjalani pernikahan tersebut. Banyak tantangan, ujian, suka, duka yang dihadapai dan itu adalah keindahan dari pernikah baik beda ataupun sama. Dengan adanya perbedaan itu keluarga akan belajar cara meredam eg masing-masing dan saling menghargai antar sesama. Ingatlah bahwa Tuhan itu satu. Bhinneka Tunggal Ika Tan Hama Darma Mangrua. Berbeda-beda tetapi tetap satu, tidak ada kebenaran yang mendua. Kebenaran yang hanya datang dari Tuan Semesta Alam, Tuhan yang Maha Esa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger

Pengikut