Pages

Selasa, 22 Maret 2011

Ternyata Ayah Tiri itu?

Menurut kebanyakan orang, mempunyai Ayah atau Ibu tiri itu sebuah hal yang menakutkan. Aku juga was-was klo itu terjadi padaku. Kenapa aku takut? Karna Bundaku sekarang single parent. Aku sebenarnya kasihan, coz Bundaku masih tergolong muda, sebaiknya Bunda membutuhkan seorang pendamping dalam hidupnya.

Aku dan kakak-kakakku berunding tentang masalah ini. Kak Bima nggak setuju karna masih keingat mendiang Ayah. “Sudahlah Kak, dulu kan Ayah sering jahat sama kita, Ayah juga jarang perhatian sama kita bahkan dia sering bikin Bunda nangis”; kataku menjelaskan. Tapi,untungnya Dia udah meninggal; kak Ayu menambahkan. Udahlah mungkin ada benernya, tapi klo.... klo dia jahat sama kita gimana; kita serentak menjawab. Tanpa terasa waktu udah malam, dan kita memutuskan untuk tidur, besok kita bicara sama Bunda.

Berhubung sekarang hari minggu, aku ma kak ayu libur sekolah, bunda juga libur, kak Bima masuk siang. Kak Bima memulai.” Bun...Bima mau tanya, apa setelah di tinggal Ayah bunda kesepian..?” tanya kak bima denngan nada sungkan. “Sebenernya sih kesepian, tapi Bunda takut... “ “takut apa bun...”; tanya kami serentak. “Takutnya kalian tak menerima Ayah tiri”. ”Tidak kok Bun.. walau takut dikit”; jawab kami dengan nada pelan. “Begini lho bun,bunda udah di tinggal Ayah 2 tahun yang lalu, kami juga membutuhkan sosok Ayah baru,kami nggak mau yang ngantiin Ayah tuh kak bima”; selah kak Ayu.” Apa...????” bentak kak bima.” Nggak kok cuma bercanda”; jawab kak Ayu dengan tertawa.

“Ya, udah klo itu mau kalian, btw yang cari Ayah baru itu bunda atau kalian..??” ”bunda aja”; jawabku.”Mungkin klo Bunda yang cari mungkin itu yang terbaik buat bunda” ; kata kak bima. “Ya udah do’akan bunda supaya mendapat pasangan yang pas buat bunda dan kalian semua”.

1 bulan berlalu.dan bunda memberi kita surprise,yaitu calon Ayah baru. Namanya Pak Yudha , dia tinggi besar. Pertamakali kita lihat, kita langsung sembunyi dan berunding. ”Apa bener itu calon Ayah kita...???” tanyaku. “Nggak tahu lha kita lihat aja nanti;” jawab kakak-kakakku.

Dan ternyata dia benar calon Ayah kita. Bunda memperkenalkan. Kata Bunda Pak Yudha adalah teman kuliahnya dulu. Pak Yudha bekerja sebagai penyiar radio ternama di kotaku. “Tapi kalian jangan kaget dengan penampilannnya dia sebenernya baik kok”; Bunda menjelaskan pada kita.

Berminggu sudah kita mengenal sosok calon ayah baru kita. Dan ternyata benar apa kata Bunda. Pak Yudha baik banget. Tapi kak Bima tak percaya begitu aja. Kak Bima berencana untuk ngerjain Pak Yudha. Kita akhirnya setuju. Dan rencana kak Bima adalah....” waktu dia datang ke rumah,kita bikin dia marah. Kita acak-acak rumah dan kita buat rumah kotor. Apa dia mau bantu kita, klo dia mau bantu kita tinggal sendiri di rumah dan apa reaksi dia; itulah rencana kak bima. Eh..tunggu-tunggu berhubung besok bunda lembur, dan Pak Yudhalibur kita ajak dia ke mall dan kita kerjain lagi, kita belanja yang banyak dan setelah itu kita tinggal dia dengan barang belanjaan kita. Setuju....???? OK”.

Sesuai rencana, kita acak-acak rumah dan ketika Pak Yudha datang kita bersih-bersih. Melihat rumah yang kotor dan berantakan Pak Yudha akhirnya membantu kita. Dan kita tinggalin dia. Hampir satu jam lebih kita pergi dan waktu kita pulang. Eh.... rumah sudah bersih lebih bersih dari sebelumnya.

Din.. jalankan aksimu; perintah kak Bima. “ Pak Yudha kita lapar mau nggak nganterin kita ke mall sekalian refresing”; aku mencoba melas di hadapan Pak Yudha. “Ya udah, ayo kita berangkat”; ajak Pak Yudha. Di tengah perjalanan. “Aduh uangku ketinggalan, trus kita gimana nanti”; kak Bima berpur-pura. “ Aduh ngapain sih kalian bingung khan ada Pak Yudha”;tanpa malu kak ayu bilang kayak gitu.

Sesampai di mall kita makan dan belanja sesuka kita, tapi kita tahu diri lha belanjanya yang murah-murah aja. Setiba di kasir Pak Yudha mau bayar dan kita serentak izin ke toilet. “ya udah, Pak yudha tunggu di pintu masuk yachhh”;kata P.Yudha.

Hampir setengah jam ita kerjain Pak Yudha untuk nunggu kita. Dan kita putuskan untuk pulang. Waktu kita naik mobil... tiba-tiba... mobil Pak Yudha berhenti. Kata Pak Yudha kehabisan bensin. Akhirnya kita disuruh untuk mendorong. “Apa...????” jawab kita bebarengan. Mungkin Pak Yudha tahu klo kita kerjain dan dia balas dendam. Sesampainya di SPBU kita istirahat. Dan di situ Pak Yudha mendekati kita. “Sebenarnya bensin Bapak masih ada, berhubung dari tadi kalian kerjain saya, maka saya balas juga. “What...????” kita kaget. “Tapi wajar kalian kayak gitu, ya udah jangan marah maafin bapak yah”; kata P.Yudha. “Kita juga minta maaf Pak, dan terima kasih atas semuanya yah pak”; jawab kita bersama-sama.

Sesampai di rumah kita berunding. “Ternyata Pak Yudha sosok Ayah yang baik dan disiplin yach”. “Bukankah itu yang kita cari selama ini”; tanya kak Bima. “Iya betul, aku menyesal banget udah ngerjain dia”; kata kak Ayu.

1 bulan setelah kejadian itu, Bunda menikah dengan P.duda eh.. salah dengan Pak Yudha, dan Bunda sepertinya sangat bahagia, begitu pula kita. Dan Pak Yudha ternyata sosok Ayah yang kita cari selama ini, yaitu: baik, disiplin, dan tentunya penyayang.

Akhirnya kita bisa bahagia lagi tanpa adanya keegoisan diantara kita. Dan yang pasti, kasih sayang ada lagi di rumah kita. Dan ternyata Ayah tiri itu baik banget so don’t afraid with stepfather.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger

Pengikut